Assallamualaikum Warahmatuallahi
Wabarokatuh..
alhamdulillah..
alhamdullilllahirobbilalamin, wassolatu wassalamu ala asrofil ambia’i
wamursalin wa’ala’alihiwa’ash habihi azmain. Asyhhadualla illaha illaallah
wahdaula syarikala wa’ashhaduanna muhammad abduhurasullu laanabiaaba’da amma
baqdu. Yaaiyuhallazina amanu khululfissilmikafah syadokaallahul azim. Marilah
kita haturkan syukur kehadirat Allah SWT beserta menyampaikan shalawat dan
salam kepada Nabi Besar kita Muhammad SAW dengan rahmat Allah beserta nikmatnya
hingga pada saat ini kita kembali dipertemukan di Pendopo Djoeang MATFA INDONESIA
ini untuk meningkatkan iman kita kepada Allah SWT dan meningkatkan semangat
perjuangan kita.
Yang saya cintai dan
yang saya muliakan, Yang Mulia. Tuan Guru. Syekh. Kiyai Haji. Ali Mas’ud al
Banjari Arrasulli, yang saya cintai yang saya rindukan dan yang saya
muliakan Yang Mulia. Tuan Imam Kekasih Allah, yang saya cintai dan saya
muliakan Rajawali. Ayahanda. Ir. Soekarno, yang saya cintai dan saya
muliakan Sultonu. Abdul Khodir Jailani, Yang Saya muliakan dan saya
cintai Tuan Syekh. Isqandar Zulkarnaen, SE, Yang Saya muliakan Para
Pahlawan Angkasa Raya dan Pejuang Jalur Ghaib, yang saya cintai dan yang
saya muliakan Ahlul Bait, yang saya cintai dan yang saya banggakan Saudara-saudaraku
seperjuangan...
Pada hakikatnya, kita
lembaga pangajian Majelis Ta’lim Fardhu ‘Ain Indonesia mengabdi kepada Negeri
Indonesia, bangsa Indonesia dan tanah, air, angin, api Indonesia dibumi ibu
pertiwi tonggak nusantara dengan membangun jiwa dan badan untuk semangat Negeri
Indonesia dengan berbekal ilmu, iman, islam, sabar, fikir, nur dan hikmah
menyadari pentingnya tanggung jawab untuk ikut serta mewujudkan kecintaan
kepada Negeri Indonesia, keadilan bangsa Indonesia dan kesejahteraan bangsa
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD'45. MATFA INDONESIA adalah Lembaga
Pengajian yang mengembangkan ilmu agama islam syariat, tarikat, hakikat dan makrifat
yang berorientasi kepada kasih sayang dan cinta sesama manusia dan menjunjung
tinggi nilai keadilan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Dengan semakin
besarnya jumlah anggota / jama’ah lembaga pengajian MATFA INDONESIA, semakin
besarnya tantangan yang akan dihadapi maka perlu dilakukan konsolidasi baik
dibidang Lembaga Pengajian lainnya, Pemerintah Pusat, Provinsi, Kotamadya,
Kabupaten dan Kecamatan untuk menunjang profesionalisme. Dengan berkembangnya
jumlah anggota/ jama’ah lembaga pengajian MATFA INDONESIA mengharuskan kita
para jama’ah turut memikirkan dan melakukan langkah yang nyata sebagai
kontribusi bagi keberhasilan lembaga pengajian MATFA INDONESIA khususnya saling
kasih sayang dan cinta sesama manusia berorientasi kepada keselamatan,
kesejahteraan dan kejayaan kita seluruhnya MATFA INDONESIA bangsa Indonesia. Sehubungan
dengan hal tersebut, untuk mengiringi dentuman irama program-program yang
ditetapkan oleh Pembina kepada MATFA INDONESIA maka Pengasuh melakukan Program
Pengasuhan Kepemimpinan dan Kejuangan kecintaan terhadap Negeri Indonesia
kepada pengurus-pengurus untuk dapat mengiringi irama Pembina.
Saudara saudaraku
seperjuangan.., Kita mulai dari lembaga pengajian ini kalau disini amanah
berakhirnya amanah, jika amanah ini dikotori maka kedepannya akan kotor.
Apabila menjadikan sesuatu lihat strukturnya, lihat tapak awalnya disaat
pembangunan tahap awal itu yang harus disyarati. Kalau pada awalnya itu baik
kedepannya baik, makanya diawali dengan niat baik maka berakhir dengan baik.
Ilmu, tindakan, hasil disertai dengan keimanan. Hasil yang baik tentulah kita
yang menerima ilmu itu dengan baik.
Sebenarnya yang
bekerja adalah YM. Tuan guru dan YM. Tuan Imam kemudian YM. Yang mulia tuan
guru dan yang mulia tuan imam hanya melihat sampai dimana perjuangan kita.
Tidak adapun kita MATFA INDONESIA tetap berjalan maka kitapun akan digantikan
dengan orang-orang lain karena kejayaan ini harga mati tidak bisa diundur atau
dimajukan namun proses itu memang harus berjalan tidak bisa dicampuri dan tidak
bisa dikotori kalau dicampuri atau dikotori maka lawan-lawannya adalah saya
beserta pasukan-pasukan saya.
Saudara-saudaraku.. yang kurindukan
marilah kita pupuk hati kita, rasa cinta, rasa setia, rasa senasib dan susah
bersama. Bukan tinggi-tinggian ilmu, bukan tinggi-tinggian harta maka apabila
semuanya sudah tercipta akan kita rasakan nikmat kebersamaan. Karena nikmat
kebersamaan melebihi nikmat-nikmat yang pernah yang ada pada kita dan yang
pernah kita makan. Maka penyayang satu bertambah dengan penyayang yang satu
ditambah penyayang yang satu menjadi maha penyayang. Tidak perlu kata-kata,
tindakan yang perlu, kita lihat hasilnya, baik hasilnya maka baik
tindakannya baik kata-katanya, baik kata-katanya belum tentu baik tindakannya
belum tentu baik hasilnya.
Saudara-saudaraku
seperjuangan... Pembina mencontohkan kasih sayang kita harus mengetahui makna
yang diberikan kalau hanya berorientasi kepada YM Tuan Imam tidak terorientasi
kebawah maka lama prosesnya. Berfikir untuk yang banyak maka yang banyak
berfikir untuk yang satu, kalau berfikir untuk yang satu maka yang banyak tidak
terpedulikan dengan yang satu. Apa yang kita rasa mudah belum tentu mudah bagi
orang lain, apa yang difikir orang lain mudah belum tentu mudah bagi kita, jadi
kalau satu hati semuanya menjadi mudah. Seperti yang dikatakan Ayahanda.
Soekarno “berikan aku 100 orang pemuda maka aku akan pindahkan gunung kucabut
sampai akar-akarnya dan aku majukan Indonesia, saudara-saudaraku itu yang
satu hati, satu jiwa, satu cinta, yang satu diri, kalau berbeda hati satupun
komando pasti berbeda yang kita buat.
Bagaimanalah.. kalau
yang sudah dimakan yang haram, hatinya sudah berlemak dosa.., maka kata-katanya
harus disertai dengan tindakan agar jama’ah paham. Kalau pengurus sudah
berkasih sayang maka nikmatpun datang jika sudah merasakan nikmat maka kitapun
menjadi ketagihan, binatangpun kalau sudah merasakan nikmat menjadi ketagihan
apalagi manusia. Kalau sudah dirasakannya nikmat kasih sayang itu, barulah dia
mencari kasih sayang dan menempatkan kasih sayang, inilah kasih sayang itu..,
maka berkasih sayanglah dia sesama jama’ah kemudian lanjut kemasyarakat karena
nikmat berkasih sayang itu mengalahkan nikmat-nikmat lainnya, nikmat kasih
sayang itu melahirkan nikmat cinta, maka nikmat kasih sayang dan cinta melebihi
dari nikmat segala nikmat.
Saudara- saudaraku
seperjuangan.. Apa yang diberikan Pembina bukan hal yang kecil hanya menjaga
itu saja supaya benar-benar pelaksanaan amanah itu dilaksanakan dengan benar.
inikan bekerja beramai-ramai jadi selaras dia, seperti air yang jatuh tidak
berbelok kekanan kekiri lurus saja, tidak berbelok-belok agar perjalanan itu
tidak panjang. Kenapa YM. Tuan Imam kita mengatakan MATFA INDONESIA itu nikmat
diatas nikmat?.., karena orang merasakan MATFA INDONESIA itu emas, seluruh
manusia dimuka bumi ini mencari emas, jadi bukan emas itu yang mencari manusia.
Majukan saja MATFA INDONESIA itu dengan bentuk kegiatan hal-hal positif,
hal-hal yang bermanfaat, jadi kalau sudah hal yang bermanfaat itu dimulai dari
pengurus, jadi pengurus itu yang dikuatkan solidaritasnya, kita
tingkatkan perjuangan maka benar didalam amanah dalam melaksanakan
program-program YM.Tuan Imam.
Sudah dikatakan YM.
Tuan Imam merebut surga itu tidak mudah, kenapa seperti itu dikatakan?..karena
nikmat yang tidak berkesudahan, nikmat yang tidak akan pernah putus
selama-lamanya, duniakan hanya sebentar harus perjuangan itu benar-benar, ukir
merah itu dengan darah, ukir putih itu dengan air mata, itu pegangan pengurus.
Kita lihat nanti banyak jiwa-jiwa pejuang kita akan bangkit, tunjukan jati
dirimu agar jama’ah mengetahui tujuan dan mengetahui bahwasanya diri kita itu
benar-benar berjuang dan tulus, maka harus tahu apa maksud dan tujuan kita yang
menjadi pegangan kita, yang menjadi dasar kita melangkah. Jadi semuanya
bergerak serantak ada komando, komando itu dari Pembina.
Hati yang tunduk pada
ilmu menjadi iman, hati yang mutsma’innah dia langsung berhadapan kepada yang
berani, berani pasti benar, berani tidak pernah berdusta alur nurani itu yang
pengurus ikuti. Tuntaskan..!!, semua yang diawali harus di akhiri, sesuatu yang
dibuka harus ditutup, selesaikan semuanya. Ini masa fitnah, masa keburukan
berkumpul menjadi satu di zaman ini, sesuatu yang baik selalu dikotorkan
ditampilkan dengan hal-hal yang buruk, agar orang melihat yang baik itu menjadi
buruk, yang bertindak sudah kepentingan jadi sudah kotor semua. Yang kotor itu
menutup dirinya dengan kebersihan hanya pandangan luar saja, akan banyak
nantinya pemimpin-pemimpin sekarang yang dihizab kepemimpinannya sendiri.
Saling membuka aib, saling tidak percaya, saling tendang-menendang, saling
jatuh-menjatuhkan yang pada akhirnya jatuh semua.
Harapan saya pengurus-pengurus
tetap berlaku baik tetap sesuai dengan prosedur yang ada jadi kemanapun
pejuang-pejuang MATFA INDONESIA melangkah tetap menjadi yang terbaik. Tidak ada
yang bisa menutupi kebenaran, hanya mata-mata Dajal yang ditutupi oleh iblis
syetan merah dengan sifat majmumahnya, sehingga kebenaran itu tertutup, tetapi
bukan kebenaran itu yang ditutupi. Tidak seperti kondisi oknum-oknum
pejabat-pejabat sekarang, uang masyarakat sampai kekantongnya masing-masing,
tetap masyarakat yang dikenakan pajak, tetap masyarakat yang ditarik uangnya,
tetapi tidak kembali kepada masyarakat jauh dari kemakmuran.
Satukan hati kita,
masih banyak lagi dihati pengurus-pengurus ini untuk mengambil keuntungan bukan
untuk Indonesia, kalau aku nanti berbuat ini nanti aku jadi apa..,kalau
nanti aku berbuat begini nanti aku dapat apa.., bukan berfikir kalau aku begini
Indonesia jadi apa. Belum ada mengikuti 100% kata-kata Pembina kita, wajah kita
wajah YM. Tuan Imam, pejuang itu jiwa dan raga, ini masih raga kita saja tetapi
jiwa kita belum.
Seiring dengan
program-program yang awal itu, maka kita pupuk semangat-semangat juang karena
diri kita itu adalah diri saudara kita maka kembali kepada satu diri, diberikan
tugas dan tanggung jawabkan kepada yang banyak, tidak mungkin diberikan tugas
dan tanggung jawab kepada satu orang. Sampai timbul fikiran kita satu, hati
kita satu, jiwa kita satu, diri kita satu berdasarkan kasih sayang dan cinta,
maka marilah kita rebut cinta itu beramai-ramai kalau tidak kita memulai dengan
sistem yang baru, metode MATFA INDONESIA, maka sama saja kita dengan yang lama
metode MATFA, hanya berbeda judul, haapus semua itu..!!! kalau sudah
benar Pembina, Pengasuh, maka harus benar pengurusnya, benar jama’ahnya juga
sampai ke masyarakat. Camkan kata-kata saya, kata demi kata yang saya katakan
didalam perkataan saya jangan sampai saya mengatakan dengan perbuatan.
Inikan yang mau
diperjuangkan jama’ah.., ya.. pejuang itu pengurus, jama’ah itukan belum kuat,
bukan seperti kita pengurus yang sudah diberikan petunjuk inilah Indonesia
nantinya. Mereka kan.. tidak mengetahui, mereka tau hanya menuntut ilmu, sampai
ke iman dan islam. Nanti malah MATFA INDONESIA itu jelek, buruk dimata
masyarakat, dimata jama’ah mereka disamakan dengan MATFA yang lama, yang
wajar-wajar saja menetapkan sesuatu kepada mereka itu. Maka yang berjuang dan
berkorban itu pengurus dimulai dari yang tertinggi sampai dengan yang terkecil.
Yang diperjuangkan itu jama’ah kita saling menyatu berkasih sayang, kita yang
memberikan contoh, kan.. sudah berkali-kali saya katakan, kita yang memberikan
contoh.... Memang semuanya untuk mereka tetapi bukan mereka yang diperas, saya
tidak mau masyarakat jama’ah YM. Tuan Imam terlukai, saya tidak mau jama’ah
keluar darah untuk MATFA INDONESIA, untuk Negri Indonesia ini, Pejuang yang
keluar darah, pejuang yang meneteskan air bukan jama’ah. Jama’ah masyarakat
sudah cukup-cukup mereka menahankan dari pemimpin-pemimpin yang zalim ini, yang
satu-persatu Alam Semesta yang akan merenggut darahnya.
Saudaraku-saudaraku
yang kucintai.. Kalau program-program ini sudah lancar masyarakat akan melihat,
kuatkan pondasinya baru kebawah, pondasi itu sumber dayanya yaitu
diri-diri kita pondasi, bukan keuangan dan program. Kalau pengurus-pengurus
melaksanakan maka pengurus roda-rodanya. Sebanyak apapun, sebesar apapun
barang-barang kalian bawa kalau tidak ada rodanya apakah berjalan?.. Maka saya
sudah katakan apapun ceritanya MATFA INDONESIA harus tetap berjalan ini harga
mati, kalau pengurus-pengurusnya tidak mau maka kita gantikan, kalau
pengurusnya tidak satu hati maka kita gantikan, siapa-siapa yang tidak sepenuh
hati maka kita gantikan, akan kita pindahkan sesuai hati-hati pengurus, sesuai
dengan tujuan-tujuan pengurus, ingin kebangga’an akan mendapat seputar
kebangga’an, apa yang dihati pengurus itu yang mereka dapatkan. Api itu
membakar sekali panas tetap panas, tidak bisa berubah-ubah. Contoh para
pejuang-pejuang itu, meraka tidak sayang mengorbankan nyawanya, kita hanya
harta, itupun pasti kemenanganya, dahulu para pejuang belum pasti kemenanganya,
para pejuang terdahulu berani mempertaruhkan semuanya, karena apa.. karena para
pejuang cinta Indonesia untuk dunia akhirat, dunia pun dikorbankan semuanya.
Saudara-saudaraku seperjuangan
yang kubanggakan.. Selamat Datang di Pendopo Djoeang MATFA INDONESIA, selamat
datang di bumi pengasuhan kepemimpinan dan kejuangan pengurus MATFA INDONESIA. Hilangkan
diri kalian, sempurnakan penghilangan diri kalian, hanya berserah kepada Allah
dan keridhoannya, sesuai petunjuk Allah, sesuai petujuk Rasulallah, sesuai
petunjuk Pemimpin dan kita tutupi bumi ini dengan keberkahan dengan kebaikan,
bagai penutup cerita harus diakhiri dengan indah, maka kita berpisah dengan
keharuan, dalam kondisi kebahagiaan. Kebahagiaan ini untuk menjemput para
pejuang-pejuang Yang Mulia Tuan Imam dengan menjemput para pejuang itu, dengan
menjemput kekasih-kekasih Allah itu yang dikehendaki, tentulah dengan syukuran.
Setiap syukuran tidak pernah dalam kekurangan semua berlebih, itu maka seluruh
perbendaharaan dunia akan dikeluarkan atas rasa syukurnya menjemput
kalian-kalian ini, kembali kepadaNya. Bersabar, tegas dan bijaksana, teguhkan
dihati kalian, yang mana saja, apa-apa langkah kalian, sudah dituliskan Allah,
sudah diatur dan sesuai jalur-jalurnya, Mantapkan.. dimulai dengan
Bismillahirrohmanirrohim....
Salam
Hormat, Kasih Sayang dan Cinta yang penuh dengan Kerinduan yang selalu
menantikan Pejuang-Pejuang YM. Tuan Imam dari Pengasuh MATFA INDONESIA
ARIFIN SAID RITONGA,
SH, SIK, MH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar